TPAS Sarimukti Batasi Kuota Pembuangan Sampah, Pemkab Bandung Terapkan Zero Food Waste

TPAS Sarimukti Batasi Kuota Pembuangan Sampah, Pemkab Bandung Terapkan Zero Food Waste

Smallest Font
Largest Font

BERITASUARA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menerapkan program zero food waste dalam pengelolaan sampah mulai dari tingkat rumah tangga.

Untuk diketahui, zero food waste adalah sebuah gaya hidup yang menerapkan konsep reuse pada produk atau makanan untuk mencegah sampah produk atau makanan tersebut terbuang ke tempat pembuangan.

Tujuan zero food waste yakni untuk mengolah makanan tanpa menghasilkan limbah atau bagian yang terbuang. 

Ini merupakan salah satu langkah tindak lanjut Pemkab Bandung sebagai respon terhadap upaya penanganan sampah yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Strategi penanganan sampah dilakukan menyusul kondisi tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Sarimukti Kabupaten Bandung Barat yang sudah over capacity sehingga mengakibatkan pembatasan kuota pembuangan sampah.

Hal tersebut dibahas melalui rapat teknis antara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar dengan Kepala DLH Kabupaten/Kota se-Bandung Raya di Gedung Sate Bandung, Rabu 2 Oktober 2024 lalu.

Kemudian pada keesokan harinya, Kamis 3 Oktober 2024, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar memimpin rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri Bupati/Wali Kota se-Bandung Raya.

Rakor menghasilkan komitmen bersama untuk optimalisasi pengurangan dan penanganan sampah secara progresif oleh masing-masing kabupaten/kota.

Menindaklanjuti penandatanganan komitmen bersama antara Sekda Provinsi Jabar dengan Bupati/Wali Kota dan sesuai arahan Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kawaludin didampingi Kepala DLH Asep Kusumah, melaksanakan rapat teknis bersama para camat se-Kabupaten Bandung di Kantor DLH Kabupaten Bandung, Jumat 4 Oktober 2024.

"Pada rapat teknis itu menghasilkan komitmen bersama untuk menindaklanjuti upaya optimalisasi dan percepatan pengurangan dan penanganan sampah sejak dari sumbernya atau berbasis rumah tangga," ungkap Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah dalam keterangannya, Sabtu 5 Oktober 2024.

Diharapkan, para camat serta lurah/kepala desa melaksanakan sosialisasi dan diseminasi program zero food waste di tingkat keluarga, RT, RW sampai ke tingkat desa/kelurahan mulai tanggal 7 Oktober 2024.

"Hal itu terkait dengan langkah-langkah konkret upaya pengurangan sampah sejak dari sumbernya dengan indikator pengurangan sampah di level kelurahan/desa," ujarnya.

"Para camat akan melaksanakan program zero food waste di masing-masing kantor mulai tanggal 7 Oktober 2024," sambungnya.

Asep menginstruksikan para camat untuk menentukan tim monitoring pelaksanaan pengurangan sampah sejak dari sumber, sosialisasi, dan diseminasi program zero food waste.

Selain itu, tambahnya, pelaksanaan program zero food waste di lingkungan kantor pemerintah akan dilaksanakan oleh tim yang akan dibentuk melalui surat keputusan camat.

Lebih lanjut ia menjelaskan, strategi pengelolaan sampah yang paling efektif adalah sampai ke tingkat rumah tangga.

Adapun instrumen pengelolaan sampah berbasis rumah tangga yang selama ini sudah diterapkan adalah kewajiban memiliki dua lubang cerdas organik (LCO) untuk penanganan sampah organik serta bergabung ke bank sampah terdekat untuk penanganan sampah anorganik.

"Setiap rumah tangga dengan kewajiban membuat 2 LCO untuk penanganan sampah organik dan bergabung ke bank sampah untuk penanganan sampah anorganik," ucapnya.

Asep berharap, masyarakat mampu memahami, peduli, serta merespon secara positif dan produktif dengan bersama-sama melakukan upaya konkret dalam mengurangi dan menangani sampah di rumah tangga secara berwawasan lingkungan.

Hasil pelaksanaan kegiatan itu nantinya akan dilaporkan kepada Bupati Bandung pada kecepatan pertama dan secara berkelanjutan.

"Dari hasil pelaksanaan sosialisasi tersebut, kemudian melakukan monitoring dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan secara berjenjang," pungkas Asep.***

Editors Team
Daisy Floren

Pemerintahan