Pilkada 2024, Ribuan Guru Madrasah Se-Kabupaten Bandung Dukung Kang DS dan Ali Syakieb
BERITASUARA.COM - Ribuan guru yang tergabung dalam forum guru madrasah swasta se Kabupaten Bandung mendukung pasangan calon Cabup Dadang Supriatna dan Cawabup Ali Syakieb.
Sebanyak 12 ribu guru tersebut, menyatakan dukungannya kepada paslon nomor urut 2 yakni Dadang Supriatna dan Ali Syakieb di Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024 mendatang.
Dukungan tersebut, disampaikan langsung Kordinator Forum Guru Madrasah se-Kabupaten Bandung, Ahmad Sobarudin, saat silaturahim bersama Cabup Dadang Supriatna, di GOR Adi Futsal, Jalan Rancawangi, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Senin, 28 Oktober 2024.
"Dari awal, di Pilkada Kabupaten Bandung 2020 pun kami sudah mendukung Pak Dadang Supriatna menjadi Bupati Bandung. Jadi, kami tetap mendukung beliau di Pilbup 2024 untuk melanjutkan dan meningkatkan program-program beliau yang berpihak kepada madrasah," kata Ahmad Sobarudin kepada wartawan.
Ia mengakui setelah Dadang Supriatna menjadi Bupati Bandung, banyak program-program yang diajukan pihak madrasah yang sudah direalisasikan.
"Seperti program dana hibah untuk madrasah, baik pembangunan maupun renovasi bangunan gedung marasah, dan insentif guru ngaji sudah terealisasikan dan sudah dirasakan manfaatnya bagi guru-guru madrasah," sebutnya.
Karena itu, paparnya, ribuan guru madrasah bertekad memenangkan Paslon Bedas di Pilbup Bandung 2024.
"Jadi, kalau kami ingin pogram-program madrasah, baik untuk Madrasah Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah bisa dilanjutkan dan ditingkatkan, maka harus memenangkan Dadang Supriatna dan Ali Syakieb, dan kami siap untuk memenangkannya," tandas Sobarudin yang juga sebagai Ketua Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kabupaten Bandung ini.
Sementara Cabup Dadang Supriatna mengungkapkan sebagai alumni madrasah tentu dirinya akan berpihak kepada madrasah dalam menentukan pogram-program yang digulirkan.
Cabup yang akrab disapa Kang DS ini mengakui sejak dirinya masih menjabat anggota DPRD Kabupaten Bandung pun, sudah memperjuangkan kalangan madrasah untuk mendapatkan hibah dari APBD Kabupaten Bandung.
"Waktu saya di Komisi D DPRD Kabupaten Bandung tahun 2017, sebenarnya sudah saya ajukan anggaran Rp.5 miliar untuk hibah MI. Tapi entah bagaimana tidak bisa terserap, dicoret. Makanya saya bertekad untuk menjadi Bupati Bandung, sehingga hibah untuk madrasah pun bisa dicairkan setelah saya menjabat bupati 3,5 tahun," ungkap Kang DS yang juga lulusan MI ini.
Selama dirinya menjabat Bupati Bandung, pada tahun 2023 sebanyak 119 MI mendapatkan dana hibah APBD dan tahun 2024 sebanyak 105 MI yang juga mendapatkannya dari total 224 MI se-Kabupaten Bandung.
"Ini karena saya kecewa juga waktu jadi anggota DPRD anggaran hibah untuk MI malah dicoret. Saya kecewa kalau perjuangan saya tidak terselesaikan. Saya lulusan Madrasah Ibtidaiyah, jadi saya tidak akan pernah melupakan madrasah," imbuhnya.
Termasuk untuk insentif guru ngaji yang ia perjuangkan sejak masih menjabat anggora DPRD Kabupaten Bandung, kini sudah terealisasi Rp.109 miliar per tahun untuk 17 ribu guru ngaji. Bahkan lebih dari itu ia pun memperjuangkan guru honorer menjadi tenaga P3K.
"Selama jadi Bupati Bandung 3,5 tahun, saya sudah mengangkat 9 ribu guru honor menjadi P3K," sebutnya.
Karena itu Kang DS meminta doa dan dukungan dari para guru madrasah se-Kabupaten Bandung untuk terus melanjutkan perjuangannya dalam menghargai para guru madrasah.
"Insya Allah, kalau saya jadi bupati, akan terus melakukan terobosan-terobosan demi keberlangsungan pendidikan dasar di Kabupaten Bandung dan memberikan manfaat untuk kemaslahatan umat," pungkasnya.***