Bupati Bandung Kang DS Ungkap IPM Kabupaten Bandung Dipengaruhi Tiga Indikator, Apa Saja?

Bupati Bandung Kang DS Ungkap IPM Kabupaten Bandung Dipengaruhi Tiga Indikator, Apa Saja?

Smallest Font
Largest Font

BERITASUARA.COM - Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung mencapai 73,74 poin.

Demikian disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat melaksanakan Jumat Keliling (Jumling) ke-100 di Masjid Asyuja'iyah Kampung Nenon, Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Juli 2024.

Turut hadir dalam Jumling, jajaran Forkopimcam Ciwidey, pengurus partai politik (parpol), tokoh masyarakat, dan sejumlah pihak lainnya. 

"IPM Kabupaten Bandung, saat ini sudah mencapai 73,74 poin," ucap Kang DS, sapaan akrabnya Dadang Supriatna, dalam keterangannya.

Terkait hal ini, tambahnya, ada tiga indikator yang mempengaruhi IPM Kabupaten Bandung, yaitu angka harapan hidup, pendidikan, dan daya beli per kapita.

"Ada indikator yang mempengaruhi IPM itu, di antaranya pertama angka harapan hidup masyarakat sudah meningkat 74,27 tahun. Jadi rata-rata usia masyarakat Kabupaten Bandung di usia 74,27 tahun. Itu karena ada intervensi sarana kesehatan dan ada program-program kesehatan yang menunjang dan faktor kebahagiaan yang didukung dengan tempat wisata di Kabupaten Bandung," jelasnya.

Ia menyebutkan pengunjung wisata domestik di Kabupaten Bandung saat ini mengalami peningkatan dari sebelumnya yakni mencapai 7 juta jiwa.

Tempat-tempat wisata di Kabupaten Bandung juga banyak peminatnya, termasuk destinasi wisata Glamping dan Jembatan Rengganis di Kecamatan Rancabali.

Kedua, lanjutnya, indikator pendidikan sudah meningkat 9,10 tahun, dimana sebelumnya indeks pendidikan rata-rata lama sekolahnya 8,8 tahun.

Ia menilai, program Beasiswa Ti Bupati (Besti) berperan penting terhadap IPM) Kabupaten Bandung.

Besti diluncurkan untuk memfasilitasi anak-anak cerdas dan berprestasi dari keluarga tidak mampu yang ingin melanjutkan kuliah.

"Latar belakang adanya program Besti untuk anak-anak yang memiliki prestasi, minimal sudah hafidz Al-Qur'an 1 juz," bebernya.

Kang DS menuturkan, program Besti sudah berjalan sejak tahun 2022 untuk 80 calon mahasiswa, kemudian berlanjut di tahun 2023 untuk 125 calon mahasiswa, dan tahun 2024 untuk 250 calon mahasiswa.

"Peminatnya banyak, setiap tahunnya sudah di atas 3000 calon mahasiswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Insyaa Allah tahun 2025 akan ditambah sekitar 500 calon mahasiswa," ujarnya.

Dan indikator ketiga, tambah Kang DS, adalah daya beli perkapita sudah Rp11,018 juta.***

Editors Team
Daisy Floren

Pemerintahan