Momen HUT Ke-63, bank bjb Umumkan Para Pemenang bjbpreneur 2024
BERITASUARA.COM - Setelah berjalan selama tiga bulan bjbpreneur 2024 yang menjadi bukti dari komitmen untuk mengembangkan ekonomi dalam sektor mikro telah sampai pada puncaknya.
Delapan kategori preneur, diantaranya Agripreneur, Digipreneur, Womenpreneur, Pemberdayaan Masyarakat, Inovasi, Pembangunan Berkelanjutan, Offtaker Terbaik, dan Presentasi Usaha Terbaik diumumkan bertepatan pada momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) bank bjb ke-63 bertajuk “Berani Jadi Beda”, yang dihelat di Kantor Pusat bank bjb, Bandung, pada Minggu, 26 Mei 2024.
Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto mengatakan, bjbPreneur merupakan bentuk nyata pemberdayaan bank bjb kepada pelaku UMKM dalam menciptakan wadah untuk menetaskan bisnis potensial dan merangsang kreativitas serta inovasi para pelaku bisnis.
Menurutnya, program ini didesain untuk meningkatkan dampak ekonomi lokal, mendorong inovasi dari wirausahawan muda, dan menjadikan bank bjb sebagai pusat ekosistem perkembangan usaha di Indonesia.
"Selaras dengan temanya kali ini Future for Sustainability, melalui ajang ini pula bank bjb telah menjadi kawah candradimuka bagi para wirausahawan untuk berani naik kelas, berani berinovasi, dan berani jadi beda," ungkap Widi dalam keterangannya.
Dijelaskan Widi, dalam perjalanannya bjbpreneur 2024 telah mengkurasi 2054 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di seluruh Indonesia. Keragaman Indonesia melalui usaha-usaha mikro yang hadir di masyarakat sangatlah kaya.
Namun, para pelaku usaha yang meraih penghargaan adalah mereka yang memiliki visi dan inovasi berdampak dan berkelanjutan.
Setelah melalui tahap penjurian pada Jumat lalu oleh para dewan juri, papar Yuddy, yakni Sigit Kumala, Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang menilai dari sisi Pemberdayaan Masyarakat; Septo Soepriyatno, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag yang menilai dari sisi Inovasi, Maria Ariesta Utha, Direktur CECT Sustainability Universitas Trisakti dari sisi Pembangunan Berkelanjutan; Kuntoro Boga Andri, kepala Biro Humas Kementan (agripreneur); Petty S Fatimah, Chief Brand Officer Akademi Femina (womanpreneur); Dodi Sandra Nugraha, Group Head PESAT bank bjb; Apsoro, manager PESAT bank bjb, Jacky Mussry, CEO Markplus, Inc, (digipreneur) akhirnya nama-nama pemenang didapatkan. Berikut para pemenang bjbpreneur:
Kategori Agripreneur diraih, Wijaya Putra Sampurna dari Blitar dengan usaha YukSri Ungkepan berhasil meraih juara dalam kategori Agripreneur.
Usaha ini dikenal dengan produk unggulannya yang berfokus pada makanan khas dengan bumbu ungkepan yang praktis dan enak, cocok untuk keluarga modern yang membutuhkan kemudahan dalam memasak.
Kategori Digipreneur diperoleh, Yessie Natasia Mareti dari Surabaya melalui usahanya, FASHIONISTAS, meraih juara dalam kategori Digipreneur. FASHIONISTAS adalah platform digital yang menghubungkan para desainer muda dengan pasar luas, memungkinkan mereka untuk menjual karya-karya mode mereka secara lebih efektif dan efisien.
Kategori Womanpreneur disabet, Syifa Khusnul Khotimah dari Sukoharjo dengan usaha Elinor DNA Jewelry memenangkan kategori Womanpreneur.
Dimana, Elinor DNA Jewelry menawarkan perhiasan yang unik dan personal dengan memasukkan DNA pelanggan ke dalam desain, menciptakan kenang-kenangan yang abadi dan sangat personal.
Kategori Pemberdayaan Masyarakat
Dessy Nur Anisa Rahma dari Bandung dengan usahanya Pulas Katumbiri (PUKA) memenangkan kategori Pemberdayaan Masyarakat.
Dimana, PUKA berfokus pada pemberdayaan perempuan dan komunitas lokal dengan mengolah aksesoris dipadukan dengan kain menjadi produk fashion yang bernilai tinggi.
Kategori Inovasi yaitu, Khoerul Anwar dari Bandung dengan usaha Kutanam.id meraih penghargaan dalam kategori Inovasi. Kutanam.id adalah jenama yang telah berhasil membuat pensil tanam, sebuah produk praktis dalam menanam benih tumbuhan yang memiliki nilai edukatif bagi masyarakat.
Kategori Pembangunan Berkelanjutan
Zainal Abidin Suarja dari Aceh dengan usaha Oyster Snack by Kiboy memenangkan kategori Pembangunan Berkelanjutan.
"Produk ini mengolah tiram menjadi camilan sehat yang bernilai gizi tinggi, sekaligus membantu mengurangi dampak lingkungan melalui budidaya tiram yang berkelanjutan," ujarnya.
Kategori Offtaker Terbaik diraih Adhe Shafitri dari Serang, Banten dengan usaha Tangkal Kawung memenangkan kategori Offtaker.
Widdy menyebut, Tangkal Kawung berfokus pada pengolahan produk dari aren untuk berbagai keperluan dan mendukung petani aren lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kategori Presentasi Usaha Terbaik
Diva Velda Hanifa dari Malang dengan usaha Oh My Gethuk meraih juara dalam kategori Presentasi Usaha Terbaik. Oh My Gethuk menghadirkan makanan tradisional gethuk dengan sentuhan modern yang digemari berbagai kalangan, baik muda maupun tua.
Melalui ajang ini para pemenang itu masing-masing mendapatkan tambahan modal usaha sebanyak Rp. 25 Juta.
Sementara finalis yang lain, masing-masing mendapatkan tambahan modal sebesar tiga juta rupiah.
Kompetisi bjbpreneur 2024 ini menonjolkan keberagaman dan inovasi dari para peserta yang datang dari berbagai latar belakang dan daerah di Indonesia.
Para pemenang tidak hanya menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan bisnis mereka, tetapi juga dalam memecahkan masalah sosial dan lingkungan melalui berbagai inisiatif kreatif.
Dengan berakhirnya kompetisi bjbpreneur 2024, bank bjb berharap dapat terus mendukung dan menginspirasi wirausahawan-wirausahawan baru untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Kompetisi ini tidak hanya memberikan penghargaan kepada para pemenang, tetapi juga menciptakan platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi bagi banyak orang.
Acara puncak bjbpreneur ini bukan berarti akhir bagi para finalis bjbpreneur angkatan pertama. Mereka akan didampingi dalam program pemberdayaan UMKM bank bjb, didorong untuk terus berinovasi untuk terus menyebarkan inspirasi hingga bjbpreneur digelar kembali.
"Kehadiran bjbpreneur telah membuktikan jadi ajang bisnis yang mampu untuk terus mendorong UMKM yang berdaya saing, naik kelas, sampai menciptakan ekosistem UMKM yang tangguh, berkelanjutan, dan bermakna di setiap tahunnya," pungkasnya.***