Hasil Analisis Jamparing Institut Sebut Ada Kecenderungan Masyarakat Memilih Paslon Alus Pisan

Hasil Analisis Jamparing Institut Sebut Ada Kecenderungan Masyarakat Memilih Paslon Alus Pisan

Smallest Font
Largest Font

BERITASUARA.COM - Direktur Jamparing Institut Pemerhati Kebijakan Pemerintah dan Politik, Dadang Risdal Aziz mengatakan, dalam 20 hari terakhir sejak dimulainya masa kampanye pada 25 September 2024 lalu, pelaksanaan kampanye dari para pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung berjalan kondusif.

Menurutnya, sejauh ini belum terdengar ada pelanggaran kampanye ataupun gesekan antar calon dan pendukung. Semuanya berlangsung tertib dan masih dalam batasan.

Namun terlepas dari itu, pihaknya mencatat ada beberapa analisa terhadap kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung yang sedang berkontestasi di Pilkada Serentak 2024.

Dua paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung yakni pasangan Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan serta pasangan calon Dadang Supriatna - Ali Syakieb terus melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui program dan sosialisasi visi dan misi.

"Dari hasil masa kampanye selama 20 hari, kami mendapatkan beberapa analisa hasil pantauan dan algoritma beberapa media, baik media masa atau medsos," kata Dadang kepada wartawan di Soreang, Kamis 17 Oktober 2024.

Risdal sapaan akrab Direktur Jamparing Institut ini menjelaskan, selama masa kampanye kedua Paslon terus melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan dan konsep acara.

"Pasti, semua Paslon melakukan kampanye dengan menyampaikan visi dan misi, agar mendapat perhatian masyarakat dengan harapan nanti bisa memilih Paslon tersebut," katanya.

Menurut Risdal, dalam masa kampanye Paslon tersebut, pihaknya melihat berbagai kegiatan digelar dengan berbagai macam konsep yang dilakukan dan pergerakan masif juga dilakukan oleh kedua paslon.

Meskipun demikian, dari pantauan pasangan incumbent terlihat lebih meriah dengan mengerahkan seluruh potensi dan sumber daya dan sumber dana yang ada.

Hal tersebut, berbalik dengan paslon pasangan Nomor 1 yang lebih fokus mengadakan sosialisasi dan kampanye secara sederhana.

Paslon Gunawan Bersatu, lebih menyasar dengan langsung turun dan bertemu masyarakat, tidak dikemas dengan pengumpulan massa yang begitu besar di suatu tempat.

"Tentu, Paslon melalui tim kampanye mengonsep berbagai kegiatan agar Paslon mendapat sambutan dan masyarakat bisa menjatuhkan pilihan pada hari pelaksanaan pencoblosan nanti," jelasnya.

Meski demikian, kata Risdal, dari hasil penelitian dan pengumpulan data yang dilakukan oleh Jamparing institute, sambutan masyarakat beragam, ada yang beranggapan bahwa mereka lebih menyukai kegiatan kampanye yang dilakukan secara meriah, ada juga yang lebih menyukai dengan cara sederhana jauh dari hingar bingar.

"20 hari masa kampanye, paslon no 1 memilih cara berkampanye dengan lebih sering turun langsung ke masyarakat. Hasilnya elektabilitas paslon no 1 semakin meningkat pesat," katanya.

"Sementara paslon nomor 2 lebih menitik beratkan konsolidasi mesin partai dan relawan. Hasilnya secara sturktural dan tim relawan semakin solid. Tentu, hal ini akan menjadi faktor penentu kemenangan bagi paslon," sambungnya.

Hal ini tentu akan membuat paslon nomor 1 lebih optimistis bisa meraih kemenangan, meski hanya didukung oleh koalisi mini tetapi dengan mengusung jargon 'koalisi dengan rakyat' sangat percaya diri mengalahkan koalisi gemuk yang mengusung paslon nomor 2.

Paslon Dadang Supriatna - Ali Syakieb juga sangat meyakini, kemenangan sudah di depan mata mengingat saat ini lebih memiliki kekuatan yang lebih besar, tim yang terstruktur, baik partai maupun relawan dan dukungan finansial yang kuat.

“ Ya, kondisinya hari ini, massa di akar rumput lebih cenderung akan menjatuhkan pilihannya pada paslon nomor 1, faktor popularitas Sahrul - Gun Gun jadi pertimbanganya. Sementara di kalangan pemilih yang terafiliasi dengan partai atau relawan, lebih condong menjatuhkan pilihannya kepada pasangan incumbent," jelasnya.

Hal itu, lanjut Risdal, terpantau dalam kemasan yang diupload dan terpublikasi di beberapa media masa dan uploadan tim relawan diberbagai akun media sosial resmi kedua Paslon.

"Masa kampanye diera perkembangan Digitalisasi, masyarakat dapat mudah melihat proses kampanye di media sosial. Sehingga, akan terlihat mana polarisasi dukungan untuk kedua paslon," tegasnya.

Selain itu, masyarakat juga akan memiliki penilaian dan bisa menentukan pilihan hasil melihat penampilan selama masa kampanye di periode 20 hari selaanjutnya yang dilakukan kedua Paslon.

"Pasti, masyarakat saat ini sudah mengerti karena melek digital. Mereka akan memahami Paslon mana yang akan dipilih, ketika melihat penampilan selama masa kampanye," katanya.

Dengan demikian, tambah Risdal, pihaknya menganalisa dalam 20 hari masa kampanye yang dilakukan Paslon dan hasil komunikasi dengan berbagai kalangan, ternyata masyarakat lebih tertarik dan bisa menjatuhkan pilihan kepada Paslon yang tampil sederhana selama kampanye.

"Ya, berbagai elemen masyarakat lebih tertarik dan terkesan akan memilih kepada Paslon yang melakukan kampanye dengan penampilan dan gelaran acaranya secara sederhana," tegasnya.

Oleh karena itu, Risdal mengatakan, hasil dari pantauan dan analisa di 20 hari masa kampanye yang sering menampilkan dan melakukan kampanye secara sederhana sering dilakukan Paslon nomor urut 1. Sementara, nomor urut 2 lebih banyak tampil lengkap dan gempita.

"Nomor urut 2 Paslon Dadang Supriatna-Ali Syakieb sering tampil dengan fasilitas memadai dalam kemasan kampanye, sementara rivalnya banyak terlihat sederhana tapi mendapat sorotan masyarakat kabupaten Bandung," pungkasnya.***

Editors Team
Daisy Floren

Pemerintahan