Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik, Ini Klarifikasi dan Permohonan Maaf Anggota DPRD Kabupaten Bandung
BERITASUARA.COM –Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal melaporkan Mohammad Akmal Arrafat ke Polda Jabar terkait dugaan pencemaran nama baik.
Mohammad Akmal Arrafat sendiri merupakan anggota DPRD Kabupaten Bandung yang diduga melakukan pencemaran nama baik saat acara reses di Cimenyan, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Akmal diduga telah melakukan tuduhan tanpa dasar kepada anggota DPR RI tersebut terkait rencana kampanye hitam jelang hari pencoblosan Pilkada Kabupaten Bandung.
Atas adanya laporan tersebut, Mohammad Akmal Arrafat pun angkat bicara. Dirinya memberikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas beredarnya video yang mengutif nama Cucun Ahmad Syamsurijal dan Cabup Bandung, Dadang Supriatna.
Dalam video tersebut, Akmal menyebut bahwa kedua orang itu akan melakukan tindakan money politics untuk memenangkan salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung.
"Ya, dalam video tersebut, saya mengatakan, memiliki bukti video dugaan rencana pak Cucun dan pak DS akan melakukan 'ngebom' untuk memenangkan Paslon Bupati dan wakil Bupati Bandung," katanya.
Atas beredarnya video tersebut, Akmal, mengakui kekhilafannya dan berkomitmen untuk memperbaiki hubungan baik dengan wakil ketua DPR RI tersebut dan akan lebih berhati-hati lagi dalam berstaetmen, agar kejadian serupa terulang lagi.
"Saya ingin meminta maaf dengan setulus hati kepada Bapak Cucun atas kesalahan saya dalam menyebutkan nama beliau dalam acara wawancara dengan beberapa wartawan beberapa hari yang lalu. Saya tidak bermaksud menyinggung atau menunjukkan rasa tidak hormat. Hal ini murni kekhilafan saya, dan saya akan lebih berhati-hati ke depannya," kata Akmal dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis 20 November 2024.
Lebih lanjut Akmal mengatakan, kesalahan penyebutan nama tersebut, terjadi dalam wawancara setelah selesai reses di depan kantor Desa Cikadut, kecamatan Cimeunyan, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
"Dalam penyampaian pendapatnya saat itu, secara tidak sengaja menyebut nama pak Cucun. Peristiwa tersebut segera menjadi perhatian sejumlah orang/tokoh dan menimbulkan perbincangan negatif," tegasnya.
Akmal menegaskan, staetmen yang mengatakan memiliki bukti video yang mengatakan pak Cucun dan pak DS akan 'ngebom' hanya isu belakang.
Oleh karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, Akmal menyampaikan permohonan maaf dari hati yang paling dalam dan menjadi instroveksi diri untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.
"Saya menyadari bahwa pernyataan yang saya sampaikan saat itu, telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kesalahpahaman bagi banyak pihak terutama Pak H Cucun," akunya.
Akmal dengan tegas mengatakan menyesal atas kejadian tersebut, dan juga memahami dampak yang ditimbukan.
"Oleh karen itu, saya sampaikan keliru karena mungkin memang saya mendapatkan informasinya yang kurang lengkap dan tidak akurat. video tersebut setelah saya cek kembali dan saya minta ternyata memang tidak ada," akunya.
Kesalahan tersebut, tambah Akmal, murni dari kepolosan dan tidak disengaja atau direncanakan. Pernyataan itu, murni kesalahan dan kekeliruan secara pribadi.
"Pernyataan itu saya pastikan tidak direncakan atau sengaja, murni dari kepolosan dan kurangnya filterisasi kalimat yang saya ucapkan," tegasnya.
Hal tersebut, Kata Akmal, akan menjadi pelajaran dan pengalaman pait. Sehingga, ke depannya, dirinya akan lebih berhati-hati dan memastikan terdahulu informasi yang diterima.
"Sekali lagi untuk seluruh pihak, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan, kehilapan dan saya sangat menyadari bahwa tindakan/pernyataan saya telah menimbulkan ketidaknyamanan dan saya benar-benar menyesal atas hal tersebut," pungkasnya.***