Bupati Bandung Kang DS Dorong Peningkatan Komoditas Pertanian Melalui Sejumlah Program, Apa Saja?

Bupati Bandung Kang DS Dorong Peningkatan Komoditas Pertanian Melalui Sejumlah Program, Apa Saja?

Smallest Font
Largest Font

BERITASUARA.COM - Bupati Dadang Supriatna menyoroti upaya peningkatan komoditas pertanian di Kabupaten Bandung.

Ia mengungkapkan, sekitar 60 persen dari 3,7 juta jiwa penduduk Kabupaten Bandung berprofesi sebagai petani. 

"Dengan potensi sektor pertanian hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bandung, membuat sektor pertanian akan tetap menjadi andalan sebagai lokomotif pembangunan perekonomian," ujar Kang DS, sapaan akrabnya Dadang Supriatna, dalam keterangannya, Jumat, 28 Juni 2024.

Terlebih, tambahnya, Pemerintan Kabupaten (Pemkab) Bandung merupakan salah satu dari 94 Instansi Penerbitan Surat Keterangan Asal (IPSKA) yang ada di Indonesia.

"Telah ditetapkan oleh Menteri Perdagangan sehingga diberikan kewenangan untuk menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA) dengan tujuan ke berbagai negara," terangnya.

Kang DS menyebut, SKA merupakan dokumen wajib yang harus disertakan saat barang ekspor asal Indonesia memasuki wilayah negara lain berdasarkan kesepakatan dagang dengan Indonesia.

"Adapun capaian realisasi ekspor di Kabupaten Bandung pada tahun 2023 yaitu sebesar USD 8,6 juta, meliputi 5 komoditi yaitu teh hitam, coklat, kelapa, jahe dan benang," bebernya.

"Sampai dengan bulan Mei 2024, mencapai nilai ekspor sebesar USD 2,6 juta, meliputi 2 jenis komoditi yaitu coklat dan benang," sambung Kang DS.

Guna terus meningkatkan komoditas pertanian di Kabupaten Bandung, pihaknya mendorong program-program yang saat ini sedang berjalan. 

"Di antaranya perluasan tanam komoditas strategis, peningkatan mekanisme pertanian, dan menerapkan sistem bertani dengan agro solution (Sibedas)," jelas Kang DS.

Adapun program lainnya yaitu hibah Kartu Tani kepada petani yang tergabung dalam Kelompok Tani serta pemberian BPJS Ketenagakerjaan kepada para petani se-Kabupaten Bandung.

"Program Lahan Sawah Dilindungi (LSD) dan pembebasan PBB bagi LSD yang sudah tersebar di 29 kecamatan dan 207 desa di Kabupaten Bandung," tambah Kang DS.

Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan Kodim 0624/Kabupaten Bandung dan Universitas Padjadjaran dalam membentuk program Babinsa Berdaya Saing yang meliputi sub program gelar teknologi Babinsa Berdaya Saing.

Selanjutnya, Kang DS juga turut mengupayakan demplot penerapan teknologi pertanian dan pelatihan penerapan teknologi pertanian.***

Editors Team
Daisy Floren

Pemerintahan